Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 November, alkatro mencoba untuk belajar memaknai arti sebuah perjuangan, yang pasti tidak ada hubungannya dengan tips optimalisasi seo ataupun tentang cara mengatasi banned shoutmix. Jadi agar santai sejenak untuk penyegaran hati dan pikiran dengan cara bernostalgia mengenang para pejuang tangguh yang rela mengorbankan harta dan nyawa demi mempertahankan ibu pertiwi.
Beberapa nama manusia tangguh tersebut yang masih alkatro ingat dari Sabang Sampai Merauke antara lain ada Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Imam Bonjol, Tuan Tambosay, Pangeran Antasari (tanpa Azhar), Thomas Matulesey, Sultan Nuku, Bung Tomo, Raden Ontowiryo dan masih banyak lagi ; silahkan Anda konfirmasi Pak Guru Munir untuk menjelaskan sejarah tokoh-tokoh tersebut, beliau pasti bisa menerangkan dengan gamblang satu persatu, setuju? boleeh.. :)
Alkatro yang agak hafal hanya biografi Raden Ontowiryo, siapakah beliau? Raden Ontowiryo adalah anak sulung dari Kanjeng Sultan Hamengku Buwono ke-2; seorang yang memilih menjadi ulama dengan tinggal di Tegalrejo - Magelang daripada tinggal di Keraton Jogja untuk menjadi seorang raja; pengabdian beliau sangat besar terhadap rakyat dengan menentang arogansi penjajah Kompeni. Puncak perlawanan terhadap penjajah terjadi ketika VOC mematok tanah perdikan Tegalrejo dan diklaim milik Kompeni. Dari kisah inilah Raden Ontowiryo menetapkan perlawanan terhadap kompeni sebagai Perang Sabil, didukung seluruh rakyat jelata, ribuan laskar santri dan ulama terjadilah perang yang menelan kerugian besar bagi kompeni; perang tersebut berlangsung sekitar tahun 1825 - 1830, dan dikenal dengan istilah Perang Jawa. Nah, ada yang belum tahu siapakah Raden Ontowiryo itu? Meskipun namanya mirip dengan putera dari Bima Sena, beliau bukanlah tokoh pewayangan karena beliau adalah salah satu tokoh Pahlawan Nasional yang biasa dikenal dengan nama Pangeran Diponegoro.
Masih panjang sebenarnya kisah perjuangan Pangeran Diponegoro yang berakhir di Makasar; keburu sudah ngantuk jadi ya langsung kesimpulan saja, antara lain:
1.setiap pejuang mempunyai dua pilihan terhormat yaitu: mendapatkan kemenangan atau kematian di medan pertempuran.
2.membela rakyat dan ibu pertiwi dengan tanpa pamrih disertai ketulusan hati, bukan karena Pak Dhe Anggodo maupun Rani Juliani.
3. mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi; rakyat dalam arti rakyat jelata, bukan hanya rakyat menteri, rakyat DPR, rakyat koruptor ataupun rakyat makelar kasus.
Yowis, semoga kita bisa mencontoh dan menjalani apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu pejuang-pejuang tangguh Nusantara.
Semoga amal yang tulus beliau-beliau semua mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya.
Amien.
Thank 4 Your Time
Beberapa nama manusia tangguh tersebut yang masih alkatro ingat dari Sabang Sampai Merauke antara lain ada Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Imam Bonjol, Tuan Tambosay, Pangeran Antasari (tanpa Azhar), Thomas Matulesey, Sultan Nuku, Bung Tomo, Raden Ontowiryo dan masih banyak lagi ; silahkan Anda konfirmasi Pak Guru Munir untuk menjelaskan sejarah tokoh-tokoh tersebut, beliau pasti bisa menerangkan dengan gamblang satu persatu, setuju? boleeh.. :)
Alkatro yang agak hafal hanya biografi Raden Ontowiryo, siapakah beliau? Raden Ontowiryo adalah anak sulung dari Kanjeng Sultan Hamengku Buwono ke-2; seorang yang memilih menjadi ulama dengan tinggal di Tegalrejo - Magelang daripada tinggal di Keraton Jogja untuk menjadi seorang raja; pengabdian beliau sangat besar terhadap rakyat dengan menentang arogansi penjajah Kompeni. Puncak perlawanan terhadap penjajah terjadi ketika VOC mematok tanah perdikan Tegalrejo dan diklaim milik Kompeni. Dari kisah inilah Raden Ontowiryo menetapkan perlawanan terhadap kompeni sebagai Perang Sabil, didukung seluruh rakyat jelata, ribuan laskar santri dan ulama terjadilah perang yang menelan kerugian besar bagi kompeni; perang tersebut berlangsung sekitar tahun 1825 - 1830, dan dikenal dengan istilah Perang Jawa. Nah, ada yang belum tahu siapakah Raden Ontowiryo itu? Meskipun namanya mirip dengan putera dari Bima Sena, beliau bukanlah tokoh pewayangan karena beliau adalah salah satu tokoh Pahlawan Nasional yang biasa dikenal dengan nama Pangeran Diponegoro.
Masih panjang sebenarnya kisah perjuangan Pangeran Diponegoro yang berakhir di Makasar; keburu sudah ngantuk jadi ya langsung kesimpulan saja, antara lain:
1.setiap pejuang mempunyai dua pilihan terhormat yaitu: mendapatkan kemenangan atau kematian di medan pertempuran.
2.membela rakyat dan ibu pertiwi dengan tanpa pamrih disertai ketulusan hati, bukan karena Pak Dhe Anggodo maupun Rani Juliani.
3. mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi; rakyat dalam arti rakyat jelata, bukan hanya rakyat menteri, rakyat DPR, rakyat koruptor ataupun rakyat makelar kasus.
Yowis, semoga kita bisa mencontoh dan menjalani apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu pejuang-pejuang tangguh Nusantara.
Semoga amal yang tulus beliau-beliau semua mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya.
Amien.
Thank 4 Your Time
Makna Sebuah Perjuangan
Reviewed by alkatro
on
20:14
Rating:
wik...sobat ku ... salut..salut..angkat topi aku sobat...apalagi pada kalimat2 terakhir.."bukan karena pak de dst...aku suka banget itu ...
ReplyDelete@Wilyo :he he.. pagi amat komandan.. thx :) merdekaa !!
ReplyDeleteternyata Alkatro bisa juga nih santai sejenak, dengan artikel yang penuh motivasi menghormati para pahlawan, menurut saya ya kita jalankan fungsi kita secara benar aja
ReplyDeletesalam sobat,
ReplyDeletesebagai pencinta sejarah saya sangat bangga dapat membaca artikel ini. Indonesia memang kaya dengan sumber sejarah perjuangan, yang boleh kita artikan demi kemajuan. mereka yang lupa sejarah boleh saja lupa diri... salam hormat buat alkatro.
setiap kali saya ke Indonesia menu utama memang buku sejarah, setelah itu baru makanan... hehe
terima kasih sobat, dirgahayu buat semua.
aq ngarit aja kang untuk meneruskan peerjuangan pangeran diponegoro -nyambung gak ya -mikir-
ReplyDelete@Mas Munir: Kebetulan ada lukisan P. Diponegoro di kamar alkatro he he.. selain menghormati pahlawan nasional, alkatro juga sangat menghormati para 'pahlawan tanpa tanda jasa' . terimakasih :)
ReplyDelete@al-basri: kl alkatro paham sedikit tentang sejarah, karena menu sebelum makan biasanya tidur.. dan menu sehabis makan.. tidur lagi..he he
salam hormat juga sobat.. keep spirit ya :)
@ramuni: wue lha ya nyambung banget karena termasuk menjaga kelestarian alam, bukankah sapi menyumbang jasa besar dlm mencerdaskan jutaan anak bangsa. ane jg lg belajar ngarit akang..
ReplyDeletedalam sejarah babad tanah Jawa, Om Damarwulan juga pekerjaannya tukang ngarit sebelum jadi Raja Majapahit.. boleh percaya boleh tidak he he.. thanks
xexexe. . kalo ane meneruskan perjuangan pahlawan lewat kontes SEO aja gan XD XD
ReplyDeletesalut buat al katro...nasionalismenya berarti masih kental.terima kasih
ReplyDelete@Numb3r : yg penting seperti kata Pak Guru Munir, 'kita jalankan fungsi kita secara benar' ; lamo tak bersuo mas bos.. thank kyu :)
ReplyDelete@MGM : lagi belajar dikit2 he he.. terimakasih sobat :)
aduh makasih mas kalau udah ada yang hargai pahlawan tanpa tanda jasa jadi terharu deh
ReplyDeletebenar mas, kita harus berterima kasih kepada para pahlawan, kalo tdk ada mereka tidak ada kemajuan seperti skrg ini
ReplyDeletesangat banyak generasi sekarang yg lupa akan sejarah ini, sengaja lupa atau memang sudah lupa. contohnya, tadi pagi beberapa selebritis ditanya tanggal 10 Nop hari apa?? ternyata banyak yg bengong....payaahh
ReplyDeleteTerimakasih sudah mampir keblogku ya..oh ya Mas Munir terlalu berlebih menilai blog cinta hakiki..padahal biasa-biasa aja kok ,jadi malu deh...hehe.
ReplyDelete@mas munir: karena saya dirawat dan dibesarkan oleh seorang pahlawan tanpa tanda jasa; tapi sayang saya tidak bisa menjadi seperti Mas Munir :)
ReplyDelete@rumah blogger: yap setuju sekali mas.. hari esok ada karena hari ini; hari ini ada karena hari kemarin... terimakasih :)
@sabirinnet: yang tinggal di 'Gedung Terhormat' jg banyak yang ngga hafal Pancasila ,Mas .. kalo artis maklum lagi saya, yang hafal mungkin tanggal lahir Michael Jackson atau Paris Hilton he he terimakasih :)
@Mbak Ateh : terimakasih juga kunjungannya.. ; saya agak paham dikit dengan dunia sastra Mbak.. dan Mas Munir sepertinya tidak melebihkan sesuatu dalam reviewnya .. (Sapa tau Mas Munir balik lagi; alkatro kan bisa dapet segelas teh celup lagi ..he he.. )
ReplyDeletesangat nasionalis juga yaa sobat kita ini (harus begitu ya sobat), yaa 10 nopember adalah hari Pahlawan pasti banyak yang sudah melupakan akan hari Pahlawan tsb, mungkin hanya anak2 kita yang masih pada sekolah karena kita terlalu sibuk akan pekerjaan.
ReplyDeleteTerima kasih, semoga suksess n tetap semangat
selamat hari pahlawan indonesia sobat, semoga pejuang pejuang iondonesia yang gugur di medan perang, arwahnya diterima disisi tuhan yang maha esa.
ReplyDeletenice post sobat!!!
komen lagi ach.... cuma mo bilang .. bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan
ReplyDelete@Mas Harto: hanya sedikit nasionalis, salam sukes selalu.. terimakasih :)
ReplyDelete@blog buat blogger : amiin.. terimakasih sobat :)
@Wilyo: sretujuu.. tetap semangat.. :)
selamat hari pahlawan, damai negriku... jayalah selalu... :)
ReplyDeletepejuang dalam hidup kita tentunya orang tua kan.., ortu itulah pahlawan tanpa tanda jasa. Ortu adalah pejuang setelah kemerdekaan selain pejuang kemerdekaan tentunya
ReplyDeleteayooo jangan mau ditindas sama bangsa luar terus ayoo bangkit MERDEKA,,MERDEKA,,
ReplyDeletejerih payahnya para pahlawan sudah di rasakan sama kita semua, semoga arwah mereka diberikan perlindungan oleh yang maha kuasa.amiiin
ReplyDelete@intermezo: selamat hari pahlawan juga terimakasih :)
ReplyDelete@Rajafresh: yap setujuu.. betul sekali.. thanks :)
@moenas : srtuju... ayoo majuu teruss... Merdeka thanks :)
@MGM : Amiin.. thanks :)
kapan lagi muncul pahlawan yang bisa mensejahterakan indonesia
ReplyDelete@Mas Munir: benar juga mas, sepertinya semakin tahun negara ini semakin banyak masalah ekonomi yang berlarut-larut.. mungkin nunggu setelah tahun 2012 kali.. he he.. terimakasih :)
ReplyDeletebangsa ini sudah mulai terlena sekarang...
ReplyDeletemulai melupakan apa yang para pendahulu inginkan...
Artikel yang bagus sobat.. Yng namanya Perjuangan memang harus diperjuangkan.. kalo tidak akan jadi berabe... hehehe
ReplyDelete@kakve: benar sobat... semoga saja masih banyak generasi muda yang bisa meneruskan cita-cita beliau semua terimakasih :)
ReplyDelete@akhatam: betul banget.. sekalian buat nostalgia masa perjuangan.. he he.. thank you
Hmmm semoga segala perjuangan yang telah diberikan para pejoeang akan selalu bisa dihargai, bukan seperti saat ini telah banyak dinodai para mereka2 yang haus kekuasaan dan uang:)
ReplyDelete@Mas Piter :
ReplyDeleteAmiien. Begitulah mas; Sepertinya penguasa2 diatas masih memikirkan nasib kantongnya sendiri. terimakasih :)
haha,,itu lo kesimpulan point 3 nya,,,bissaa aja...
ReplyDeleteTapi bagus mas, memang perlu kita yang kaya2 gini. sekadar bernostalgia, namun dapat membangkitkan rasa kebanggaan atas Bangsa. karena kali liat 'pahlawan' kesiangan yg sekarang marak mah, bukannya bangga, malah jadi minder!!wkwkw
Salu jg utk komennya di artike awwardku.
Alhamdulillah, ketemu jg orang yg ngaku musyrik!! jarang2 lo mas. Biasanya kan orang lebih seneng mengklain sebagai islam lurus dan dengan begitu maka merke doyang "meluruskan" yang liyan...
Mantap sob!!!
he he namanya juga seniman, asal nulis, asal ngomong juga.. yang penting terus belajar untuk memperbaiki diri.. muerdekaa.. byuur..
ReplyDeletenuhun akang.. semangat !!
kita teruskan di zaman modern ini..
ReplyDeleteperjuangan adalah pengorbanan..
ReplyDeleteAamiin.. semoga kita bisa melanjutkan perjuangan para pahlawan dari kejahatan..
ReplyDelete